Aktivitas Sederhana yang Bisa Cegah Penurunan Fungsi Otak
Seiring bertambahnya usia, otak mengalami perubahan alami yang dapat memengaruhi daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir. Namun, menurut World Health Organization (WHO, 2021), hingga 40% kasus demensia dapat dicegah atau ditunda dengan perubahan gaya hidup sehat.
Aktivitas Sederhana untuk Menjaga Otak agar tidak menurun :
Menurut Jurnal Erickson beberapa aktivitas sederhana yang dapat kita lakukan :
- Rutin Berolahraga Ringan. Jalan kaki 30 menit sehari atau senam ringan terbukti meningkatkan aliran darah ke otak dan memperbaiki fungsi kognitif. Olahraga aerobik meningkatkan volume hippocampus yang berperan pada memori.
- Latihan Otak. Membaca, menulis, bermain teka-teki silang, atau belajar hal baru (misalnya bahasa asing) membantu menjaga koneksi antar sel saraf otak tetap aktif. Diambil dari Jurnal Lancet Neurology, memperkenalkan konsep “cognitive reserve” di mana stimulasi mental menunda gejala demensia.
- Interaksi Sosial. Bersosialisasi dengan keluarga, teman, atau komunitas membantu menurunkan risiko isolasi sosial yang terkait dengan percepatan penurunan fungsi otak.
- Pola Makan Sehat. Konsumsi makanan tinggi antioksidan seperti buah, sayur, ikan berlemak, dan kacang-kacangan dapat melindungi sel otak dari kerusakan.
- Tidur Berkualitas. Tidur cukup (7–8 jam per malam) mendukung pembersihan racun di otak dan memperkuat memori. Dalam Jurnal Xie membuktikan sistem glifatik otak bekerja optimal saat tidur untuk membersihkan zat sisa metabolisme.
Baca juga : Hubungan tidur berkualitas dengan kesehatan mental dan otak
Menjaga otak tetap sehat tidak selalu membutuhkan langkah yang sulit. Aktivitas sederhana seperti berolahraga, melatih otak, menjaga pola makan, bersosialisasi, dan tidur cukup dapat membantu mencegah penurunan fungsi otak.
Jika Anda merasakan keluhan seperti lupa yang tidak biasa, sulit berkonsentrasi berkepanjangan, perubahan suasana hati yang drastis, atau gejala stres lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasi ke dokter spesialis saraf atau psikiater agar bisa diperiksa dan ditangani lebih lanjut.