Apa peran HRA untuk mengatasi penyakit kantor

Apa peran HRA untuk mengatasi penyakit kantor

Coba bayangin, sehari-hari kamu duduk di depan laptop, jarang bergerak, sesekali minum kopi biar tetap melek, tapi lupa minum air putih. Sekilas normal, tapi kebiasaan kecil ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan: dari sakit punggung, mata lelah, sampai stres yang bikin susah tidur. Nah, inilah yang sering disebut sebagai penyakit kantoran.


apa itu Health Risk Assessment (HRA)

HRA adalah proses sistematis untuk menilai kondisi kesehatan karyawan, biasanya dilakukan lewat kuesioner, pemeriksaan kesehatan rutin, dan analisis gaya hidup. Hasilnya dipakai untuk memetakan risiko kesehatan, memberikan saran pencegahan, bahkan program intervensi kesehatan yang sesuai kebutuhan karyawan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC, 2019), HRA terbukti efektif untuk mengidentifikasi risiko kesehatan yang tidak disadari karyawan serta menjadi dasar bagi program promosi kesehatan di perusahaan.


Hubungan HRA dengan penyakit kantor

Gangguan Muskuloskeletal (nyeri punggung, leher, bahu)

Duduk lama dan postur buruk jadi penyebab utama.

Penelitian di BMC Public Health (2022) menunjukkan bahwa pekerja kantor yang duduk lebih dari 6 jam per hari memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri punggung bawah dan leher. Peran HRA: Bisa memetakan karyawan yang rentan berdasarkan pola kerja, lalu perusahaan bisa memberikan solusi seperti kursi ergonomis atau program stretching rutin.

Computer Vision Syndrome (mata lelah karena layar digital)

Gejalanya: sakit kepala, pandangan kabur, mata kering. Scientific Reports (2023) melaporkan prevalensi CVS mencapai 69% pada pekerja layar digital. Peran HRA: HRA dapat mendeteksi gejala awal lewat self-assessment dan mendorong pemeriksaan mata rutin.

Stres dan Burnout

Tekanan target kerja sering bikin mental drop. Menurut Journal of Occupational Health Psychology (2021) menemukan burnout berhubungan langsung dengan turunnya produktivitas dan meningkatnya niat resign karyawan. Peran HRA: HRA biasanya menyertakan pertanyaan terkait kesehatan mental, sehingga perusahaan bisa tahu seberapa besar risiko burnout di timnya dan menyiapkan intervensi seperti konseling.


Baca juga : HRA solusi perusahaan mencegah penyakit kantor pada karyawan


Kenapa HRA penting untuk Perusahaan

  1. Meningkatkan Produktivitas. Karyawan sehat = fokus kerja lebih baik. HRA membantu menemukan masalah kesehatan yang bisa mengganggu performa sejak awal.
  2. Menekan Biaya Kesehatan. Manurut studi dari American Journal of Health Promotion (2018) menyebutkan perusahaan yang rutin melakukan HRA dan wellness program dapat menurunkan biaya kesehatan karyawan hingga 18?lam 5 tahun.
  3. Mencegah Absensi dan Turnover. Dengan HRA, masalah kesehatan bisa dicegah sebelum parah. Hasilnya, absensi karena sakit lebih sedikit dan karyawan merasa lebih diperhatikan, sehingga loyalitas meningkat.
  4. Membangun Citra Perusahaan yang Peduli. Generasi muda (milenial & Gen Z) cenderung memilih tempat kerja yang peduli kesejahteraan mereka. HRA bisa jadi bukti nyata bahwa perusahaan serius menjaga kesehatan timnya.


Penyakit kantoran bukan sekadar “pegal-pegal” atau “mata capek”, tapi bisa berkembang jadi masalah kesehatan serius yang menurunkan produktivitas. Health Risk Assessment (HRA) hadir sebagai solusi strategis: mendeteksi dini, mencegah risiko, dan menjaga karyawan tetap sehat di usia produktif.

Buat perusahaan, HRA bukan sekadar biaya tambahan, tapi investasi jangka panjang untuk kinerja, citra, dan keberlangsungan bisnis.

Jika membutuhkan penilaian potensi risiko di perusahaan Anda, bisa menghubungi tim OHIH RS kami untuk layanan lebih lanjut.